Hadirkan Duta Genre Jawa Barat Sebagai Pemateri, HM-PS PGMI Gelar Pelatihan Public Speaking yang Menginspirasi

nusant11 | 1 Juli 2024, 19:05 pm | 632 views

GARUT | N-24JAM – Hadirkan Duta Genre Jawa Barat Sebagai Pemateri, Program studi PGMI menyelenggarakan pelatihan public speaking pada Sabtu (30/06/2024) di Aula Rusunawa STAIPI Garut. Acara ini dihadiri oleh ketua program studi PGMI, mahasiswi PGMI semester 2 dan semester 4.

Ketua Pelaksana Cici Cantika Oktavia, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia serta tasykil yang telah bersama-sama mensukseskan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para tamu undangan dan peserta yang telah hadir pada pelatihan publik speaking tersebut.

“Ini merupakan acara kedua dari bidang garapan pendidikan HM-PS PGMI, karena pelatihan publik speaking itu penting supaya bisa menjadi guru yang tidak membosankan dan bisa menguasai kelas dengan baik. Kita siapkan hati dan pikiran kita untuk menyimak materi yang akan disampaikan,” ujar Cici.

 

Cici mengatakan, kenapa mengikuti acara pelatihan public speaking. Pertama, seseorang mengikutinya tanpa alasan atau mengisi waktu. Kedua, alasannya karena terdorong oleh kebutuhan atau tuntutan, dan ketiga benar ingin meningkatkan kualitas diri.

“Jadi, publik speaking ini butuh gak? manusia itu makhluk simbolis, dan kenapa kita butuh pelatihan public speaking ini karena banyak yang ketika berbicara mengucapkan ‘ee,ee’, itu karena seringkali ucapan kita sudah melebihi pikiran kita atau kita tidak tahu apa yang akan disampaikan. Bagaimana kita bisa public speaking? Pertama knowledge, kedua harus percaya diri, ketiga punya prestasi, dan keempat syukur itu sangat penting dalam kemampuan berkomunikasi,” paparnya.

Sementara, Ketua Program Studi PGMI, Nuraeni Sugih Pramukti M.Pd, dalam sambutannya, memberikan apresiasi kepada yang hadir datang dalam acara, yang tidak datang karena ada alasan tertentu, sakit, ia mendoakan untuk sembuh.

“Dan yang ada kepentingan dimudahkan segala urusannya dan yang tidak ada alasan apapun semoga dikesempatan lain bisa belajar lagi bersama kita,” tutur Nuraeni.

Pemateri pada pelatihan publik speaking ini adalah Ananda Hierafani Ahmad yang merupakan Duta Genre Terbaik 1 Jawa Barat dan volunteer mengajar di Trans 7 sebagai mahasiswa Fakultas Dakwah Islam Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Unisba. Ia menyampaikan materi dengan interaktif dan peserta diminta untuk memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, usia, lagu favorit, serta alasan mengapa menyukai lagu tersebut, dan apakah lagu tersebut menggambarkan diri mereka. Karena menurut Ananda, dari sebuah lagu bisa mengenal dan mendeskripsikan diri sendiri.

“Kita adalah remaja berusia 10-24 tahun yang belum menikah. Mengenal diri ini penting karena kita harus tahu siapa kita, apa tujuan kita, dan kelebihan serta kelemahan kita,” jelas Ananda. Kemampuan berbicara itu sangatlah penting terutama saat kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat, termasuk anak-anak. “Sebagai makhluk bahasa, kita harus berhati-hati dalam berucap dan berkomunikasi,” kata Ananada.

Dalam sesi materinya, Ananda menyampaikan terkait prinsip-prinsip komunikasi yang efektif pertama menghargai (respect) adalah prinsip utama dalam berkomunikasi. Kedua empati, adalah kemampuan diri dalam menempatkan diri jadi harus mengetahui siapa audiens. Prinsip yang ketiga adalah dapat dimengerti apa yang disampaikan, prinsip keempat kejelasan, apalagi langkah yang pertama adalah langkah yang tersulit padahal kita harus berani untuk melangkah.

“Kita juga harus menemukan metode yang cocok dalam melatih skill public speaking seperti yang sering dipraktekan oleh orang lain ada yang latihan berbicaranya didepan kaca tetapi bagi saya pribadi belum pernah sama sekali mempraktekan hal tersebut namun orang diluaran sana ada yang menyebutkan bahwa itu cara yang efektif dalam latihan berbicara dan intinya metode yang kita pilih bisa disesuaikan dengan pribadinya masing-masing. Kelima adalah humble (rendah hati) yakni apa yang disampaikan dari awal hingga akhir jangan semuanya iyakan makanya ada yang namanya dialegtika kita harus tetap pada pemikiran kita,” jelas Ananda.

Ananda juga menekankan bahwa pembicara yang baik belum tentu pendengar yang baik. Padahal, mendengar adalah keterampilan penting dalam komunikasi. Harus mengetahui siapa yang kita hadapi dan meningkatkan kepercayaan diri untuk mengatasi rasa gugup yang muncul karena ingin tampil sempurna. (Rena)

Berita Terkait